Ada Celah Peluang dari Pusat Kebugaran Anak

KOMPAS.com - Kelas menengah di Indonesia yang terus tumbuh menjadi pasar yang tetap menjanjikan. Pada 2020, kelas menengah di Indonesia meningkat menjadi 50 persen dari total penduduk Indonesia. Dari jumlah ini, 35 persen di antaranya berdomisili di wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk Serpong di Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang memunyai penghasilan 5.000 dollar AS per tahun. Kelas ini, salah satu cirinya, khususnya yang sudah berkeluarga memunyai perhatian penuh pada perkembangan anak. Bagian inilah, kata Direktur My Gym Indonesia Jery Kwan, pekan lalu, yang dianggap menjadi peluang bagi perkembangan bisnis kebugaran asal Amerika Serikat itu.

Di Indonesia, kata Jery, pihaknya membuka fasilitas aktivitas kebugaran untuk anak-anak dari usai 3 bulan sampai dengan 12 tahun pada akhir April tahun ini. Lokasinya ada di AEON Mal Bumi Serpong Damai (BSD). Menurut Jery pilihan pada lokasi itu berdasar pada banyaknya keluarga muda yang menjadi bagian dari kelas menengah tersebut. Data dari laman resmi pemerintah Provinsi Banten menunjukkan bahwa total penduduk BSD menyentuh angka 165.000 jiwa.

Menurut Jery, pihaknya ikut ambil bagian sebagai lembaga nonformal dalam program pengembangan kebugaran anak-anak. Ada berbagai kategori untuk pengembangan itu yakni kelas musik, menari, permainan, olahraga sesuai usia. Hingga akhir 2016, My Gym Indonesia yang berdiri sejak setahun silam, membidik jumlah anggota anak-anak hingga 150 orang. Sementara, kompetitor pada bisnis ini masih bisa dihitung jari.