Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tetap Berkomitmen Jalankan Proyek Kelistrikan 35.000 MW

Kompas.com - 13/05/2016, 07:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tetap melanjutkan komitmen menjalankan proyek kelistrikan 35.000 mega Watt (MW), meskipun kondisi perekonomian Indonesia sedang melambat.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan cadangan listrik yang ideal baru tercapai di wilayah Jawa, yakni 30 persen. Daerah lain, masih membutuhkan pasokan listrik.

"Bahkan di daerah lain, ketika terjadi beban puncak, itu mengalami defisit. Karena itu, proyek kelistrikan 35.000 MW harus tetap berjalan, dan pemerintah berkomitmen menjalankan program ini meskipun ekonomi sedang melambat," ujarnya, Kamis (12/5/2016).

Sementara negara lain, seperti di Singapura, cadangan listrik mencapai 100 persen. Hal ini membuat pasokan listrik tetap terjaga meskipun memasuki beban puncak dan ketika pembangkit sedang mengalami perawatan.

Dia menyebutkan hal lain yang juga mendasari pemerintah untuk tetap melanjutkan proyek ini adalah konsumsi listrik per kapita di Indonesia yang masih rendah jika dibandingkan negara lain di kawasan Asean.

Saat ini, konsumsi listrik per kapita di Indonesia di kisaran 788 kWh, sedangkan di Malaysia telah mencapai 4.000 kWh per Kapita. Thailand sekitar 2.000 kWh per kapita.

"Kami berharap tahun 2019 konsumsi listrik per kapita mencapai 1.500 kWh per kapita," lanjut Jarman.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan saat ini penambahan suplai listrik ke berbagai daerah terus dilakukan, seperti halnya ke wilayah Sumatra Utara, Sulawesi Utara dan sebagainya.

"Kami suplai listrik ke sejumlah daerah, kemudian sempat mencukupi namun tak lama kemudian kembali kurang. Ini yang membuat proyek kelistrikan ini diperlukan," jelas Sofyan.

Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menjelaskan proyek kelistrikan 35.000 mega Watt ini menjadi komitmen dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

"Karena itu, ketika hal ini telah diputuskan menjadi program pemerintah, seluruh anggota kabinet harus mendukungnya, kata Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com