Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Masa Lalu, PLN Tak Akan Gandeng Perusahaan "Abal-abal" dari China

Kompas.com - 13/05/2016, 08:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan banyak belajar dari waktu sebelumnya terkait dengan kualitas pembangkit listrik yang dibangun oleh berbagai perusahaan asal China.

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir mengatakan kalaupun perusahaan China yang terpilih sebagai kontraktor pelaksana EPC (engineering, procurement and construction) pembangkit listrik  PLN, perusahaan tersebut haruslah berskala besar dan memiliki reputasi yang baik.

Sementara itu untuk pembangkit listrik swasta, PLN mensyaratkan harus perusahaan dari Eropa, Jepang dan AS.

"Perusahaan abal-abal, seperti bengkel yang ada di China nggak boleh ikut-ikutan proyek ini. Kami akui, tidak ingin masa lalu terulang pada proyek kelistrikan 35.000 MW ini," ujarnya Kamis (12/5/2016).

Dia menyebut juga, kontraktor yang terlibat dalam proyek ini disyaratkan harus memiliki modal yang mencukupi, agar kontrak proyek tidak diperjualbelikan.

"Minimal Rp 4 triliun mereka punya dana, sehingga mereka yang menjalankan proyek ini benar-benar perusahaan yang besar dan serius," kata Sofyan.

Dia mengakui, bahwa PLN belajar banyak dari kejadian di masa lalu, di mana banyak pembangkit listrik yang bermasalah lantaran kualitas pekerjaan tidak memadai.

Kebanyakan, pembangkit listrik yang bermasalah itu dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan asal China.

Pemerintah sebelumnya menyatakan tetap melanjutkan komitmen menjalankan proyek kelistrikan 35.000 mega Watt (MW), meskipun kondisi perekonomian Indonesia sedang melambat.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bertumbuhnya permintaan listrik di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com