Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

S&P: Perbankan Indonesia Masih Akan Hadapi Masa Sulit di 2016

Kompas.com - 14/05/2016, 12:21 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Riset terbaru Standard & Poors (S&P) dana S&P Global Ratings menyatakan perbankan Indonesia masih akan menghadapi masa sulit sepanjang 2016. Hal itu disebabkan melambatnya pertumbuhan dan tekanan kredit yang tinggi.

"Kami mengestimasi non performing loan (NPL) perbankan Indonesia akan naik 3 persen-4 persen dari total sistem pinjaman di 2016, dari 2,9 persen di Februari 2016," tulis S&P dalam laporannya.

Hasil survei S&P secara umum menyatakan perbankan di ASEAN masih memiliki resiliensi untuk menghadapi goncangan ekonomi makro di 2016. S&P memberikan outlook stabil untuk perbankan di wilayah ini.

"Keuntungan dan kapitalisasi perbankan ASEAN bisa memitigasi erosi di kualitas aset sepanjang 2016," ujar Ivan Tan, S&P Global Ratings credit analyst. "Banyak bank secara sistemik mendapatkan keuntungan dari dukungan pemerintah."

Menurut S&P, NPL perbankan ASEAN juga akan terus naik di 2016. Namun, peningkatannya tidak tajam. Diperkirakan pertumbuhan pinjaman akan melambat di ASEAN seiring perlambatan ekonomi kawasan ini.

"Pertumbuhan pinjaman di Malaysia sekitar 6 persen-8 persen dari 10 persen sepanjang lima tahun terakhir. Hal itu karena ketidakpastian normalisasi fed Rate serta perekonomian China yang menuju keseimbangan," lanjut Tan.

Kompas TV Perbankan Mulai Turunkan Bunga Kreditnya


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com