Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanian Jangan Tinggalkan Kearifan Lokal

Kompas.com - 14/05/2016, 20:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono, Mari Elka Pangestu berpendapat, selain penggunaan teknologi modern, usaha pertanian serharusnya tidak meninggalkan kearifan lokal.

"Saya rasa kita jangan lupakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, kearifan lokal juga," kata Mari ditemui di sela-sela seminar bertajuk 'Feeding The Zone: International Cooperation, Innovation, Investment in Indo-Pacific', di Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Mari menuturkan, di masa lalu masyarakat Indonesia khususnya para petani banyak menggunakan kearifan lokal dalam bercocok tanam.

"Menggunakan pupuk organik daripada kimia. Sebenarnya pola penanaman yang dulu dilakukan itu sudah memperhatikan lingkungan," imbuh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.

Mari berharap, saat ini pertanian Indonesia tidak melupakan cara-cara kearifan lokal namun dengan kombinasi penggunaan teknologi modern. Dengan begitu, produktivitas pertanian bisa meningkat.

Sementara itu, pemerintah bisa memberikan dukungan terhadap pertanian yakni dengan membangun gudang-gudang penyimpanan hasil pertanian, memperbaiki infrastruktur jalan, serta mengefisiensikan mata rantai dari produsen ke konsumen.

Di samping hal-hal tersebut, pemerintah juga harus membangun sistem informasi seperti informasi harga yang dibutuhkan petani, agar daya tawar petani meningkat.

"Kalau tadi bicara mata rantai panjang, itu salah satu yang tidak dimiliki petani adalah modal untuk mencari pembeli lebih baik. Biasanya kan diijon," ucap Mari.

"Itu juga bisa disiasati bagaimana petani dalam posisi tawar yang lebih kuat, karena dia paham harga, tahu di mana ada permintaan, akhirnya bisa bertahan," pungkas Mari.

Kompas TV Menteri Pertanian Siapkan Asuransi Lahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com