Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Aktivitas Ekonomi China di April Mengecewakan

Kompas.com - 16/05/2016, 08:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Kompas TV Pelambatan Ekonomi "Ganjal" Bursa Saham?
Sumber Reuters

SHANGHAI/BEIJING, KOMPAS.com - Data aktivitas investasi, hasil produksi pabrik dan penjualan ritel di China tumbuh dibawah ekspektasi pasar pada April. Hal ini menaikkan keraguan akan stabilisasi dan pemulihan ekonomi di negara perekonomian terbesar kedua dunia ini.

Pertumbuhan hasil produksi pabrik mencapai 6 persen di April, berdasarkan data National Bureau of Statistics (NBS). Padahal para analis mengekspektasi pertumbuhannya akan sekitar 6,5 persen, setelah pada bulan sebelumnya mencapai 6,8 persen.

Investasi aset tetap China naik 10,5 persen year-on-year pada periode Januari-April. padahal ekspektasi pasar pertumbuhannya mencapai 10,9 persen. Data ini juga turun dibanding perolehan di kuartal pertama sebesar 10,7 persen.

Investasi tetap oleh sektor swasta terus menurun, mengindikasikan para pebisnis swasta tetap skeptis pada prospek ekonomi China. Investasi swasta naik 5,2 persen year-on-year di Januari-April, turun dari 5,7 persen (kenaikan) di kuartal pertama.

"Terlihat bahwa semua mesin pertumbuhan seolah-olah kehilangan momentum. Dan outlook pertumbuhan menjadi melembek," kata Zhou Hao, ekonom di Commerzbank di Singapura, melalui catatan ke Reuters. "Akhirnya kita semua tahu jika China saat ini sedang bermasalah," lanjut dia.

Laporan Reuters sebelumnya mengatakan regulator perbankan China mengirimkan catatan penting ke bank yang mengatakan agar mereka memperbesar pembiayaan ke sektor swasta.

"Karena jumlah investasi swasta sangat besar, penurunnannya bisa berdampak pada ketidakstabilan pertumbuhan dan hal ini memerlukan atensi yang sangat besar," ujar NBS dalam laporannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com