JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan April 2016 mencatatkan surplus sebesar 667,2 dollar AS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menuturkan, neraca perdagangan RI dalam tren surplus.
Dibandingkan April 2015, surplus perdagangan April 2016 lebih besar. Pada April 2015, neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar 478 juta dollar AS.
Bahkan pada April 2014, neraca perdagangan mencetak defisit sebesar 1,9 miliar dollar AS. "Kita pada tren surplus," kata Sasmito dalam paparan BPS di Jakarta, Senin (16/5/2016).
Surplus perdagangan April 2016 disebabkan nilai eskpor sebesar 11,45 miliar dollar AS, lebih besar dibandingkan impor yang mencapai 10,78 miliar dollar AS.
Sementara itu, secara kumulatif Januari-April 2016, neraca perdagangan mencetak surplus 2,33 miliar dollar AS.
Surplus kumulatif tersebut dikarenakan ekspor yang mencapai 45,05 miliar dollar AS, sedangkan impornya sebesar 42,72 miliar dollar AS.
"Memang surplus kumulatif lebih rendah dibandingkan 2015. Pada Januari-April 2015 neraca perdagangan, surplus 2,79 milir dollar AS. Tetapi pada Januari-April 2014, masih defisit 894 juta dollar AS. Jadi trennya surplus," imbuh Sasmito.