JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat posisi kredit pada akhir kuartal I 2016 sebesar Rp 574,7 triliun.
Angka tersebut menurun 3,5 persen dibandingkan posisi akhir 2015 yang sebesar Rp 595,46 triliun.
Artinya, selama kuartal I 2016, lebih banyak kredit yang jatuh tempo atau dilunasi ketimbang kredit yang disalurkan.
Terkait sektor yang disalurkan kredit, perseroan melaporkan, sekitar 85,7 persen atau Rp 440 triliun merupakan kredit produktif.
"Kredit produktif tersebut termasuk pembiayaan ke sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin (16/5/2016).
Penyaluran kredit modal kerja (KMK) mencapai Rp 276,6 triliun dan kredit investasi mencapai Rp 153,8 triliun.
Sementara Kredit UMKM perseroan hingga Maret 2016 mencapai Rp 74,6 triliun.
Khusus untuk kredit Mikro, Bank Mandiri telah menyalurkan sebesar Rp 14,2 triliun hingga Maret 2016.
Seiring realisasi proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah, hingga Maret 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 43,7 triliun.
Rinciannya, penyaluran kredit infrastruktur untuk proyek jalan tol sebesar Rp 5,7 triliun dan untuk proyek tenaga listrik mencapai Rp 11,5 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit ke proyek transportasi mencapai Rp 17 triliun dan proyek telekomunikasi Rp 9,5 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.