Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ruang Rapat, Kemenhub "Semprot" Manajemen Lion Air

Kompas.com - 16/05/2016, 19:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memanggil manajemen Lion Air terkait kasus salah antar penumpang internasional ke terminal domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Usai pertemuan itu, Kemenhub mengaku memarahi manajemen Lion Air.

"Saya di ruang rapat, kan Anda (awak media) nggak lihat seperti apa. Yang salah, saya marahi," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (16/5/2016).

Suprasetyo tidak menjelaskan lebih lanjut soal kemarahannya kepada Lion Air.

Menurut dia, kemarahan terhadap maskapai berlogo singa itu tidak perlu ditunjukkan di hadapan media.

Kemenhub belum menjatuhkan sanksi secara resmi kepada Lion Air atas kesalahan antar penumpang internasional ke terminal domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (10/5/2016) lalu.

Meski sudah menyatakan pasti akan memberikan sanksi kepada Lion Air, Kemenhub masih menunggu hasil investigasi tim gabungan terkait insiden tersebut.

Ditemui terpisah, manajemen Lion Air menyampaikan bahwa Kemenhub akan memberikan sanksi atas kesalahan prosedur tersebut.

Namun, pihak Lion mengatakan bahwa maskapai mereka masih dibutuhkan masyarakat.

"Saya sampaikan juga, kami masih diperlukan oleh masyarakat. Lion Air ini bagaimanapun juga masih diperlukan," ujar Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut di Kantor Kemenhub.

Sebelumnya, keteledoran sopir bus Lion Air saat membawa penumpang penerbangan internasional ke terminal domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta berbuntut panjang.

Hingga hari ini, masih ada empat penumpang Lion Air masuk ke Indonesia tanpa pemeriksaan imigrasi.

"Ada 16 yang keluar dari Terminal 1, 12 penumpang sudah melapor, empat yang belum, yakni tiga WNI dan satu WNA Hongaria," tutur Suprasetyo.

Menurut Kemenhub, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 2015, persoalan penumpang tersebut menjadi tanggung jawab maskapai.

"Jadi, airlines harus membawa penumpang sampai ke imigrasi," kata Suprasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com