Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Saham Favorit Donald Trump?

Kompas.com - 19/05/2016, 11:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Donald Trump bukan hanya kandidat calon presiden AS, namun ia lebih dulu dikenal sebagai konglomerat, pengusaha, dan miliarder.

Memiliki posisi di dunia bisnis, pastilah Trump juga bermain saham. Nah, apa saja saham favorit Trump?

Menurut data finansial yang dikutip CNN Money, Kamis (19/5/2016), saham-saham andalan Trump adalah Apple, Microsoft, Pepsi, dan GE.

Trump beberapa kali pernah mencibir Apple karena tidak memproduksi beragam produknya di AS, namun tetap saja saham Apple adalah salah satu favoritnya.

Ia memiliki setidaknya saham Apple bernilai 600.000 dollar AS. Selain itu, saham lain yang menjadi favorit Trump adalah Ford.

Ia memegang saham perusahaan otomotif tersebut lantaran menganggap Ford sebagai contoh perusahaan yang memberikan pekerjaan Amerika untuk Meksiko. Ia memiliki obligasi Ford senilai 500.000 dollar AS.

Terkait perilaku investasi, secara umum Trump mengikuti saran investasi klasik, yakni mendiversifikasi portfolio saham. Namun, ia dikenal begitu mencintai satu sektor, yakni properti.

Sebagian besar kekayaan Trump berasal dari properti yang dimilikinya, seperti hotel, lapangan golf, dan real estate lainnya.

Akan tetapi, ia juga memiliki investasi senilai 172 juta dollar AS di saham, obligasi, dan hedge fund.

Adapun alokasi aset senilai 172 juta dollar AS yang dimiliki Trump dapat dijabarkan yakni 49 persen hedge fund dan 21,5 persen obligasi. Selain itu, 21,5 persen adalah kas dan 8 persen saham. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com