Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Perdagangan Migas Berpotensi Melebar

Kompas.com - 19/05/2016, 15:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia yang merangkak naik beberapa pekan belakangan diprediksikan berlanjut hingga akhir tahun.

Sebagai implikasi dari kenaikan harga minyak dibandingkan tahun lalu, defisit neraca perdagangan minyak dan gas bumi (migas) berpeluang melebar.

"Ya kalau dibandingkan relatif saat harganya 30-40 dollar AS per barel, ya pasti melebar lagi defisitnya, karena harga sudah naik," kata Direktur Reformniners Institute Pri Agung Rakhmanto kepada kompas.com, Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Pri mengatakan, kenaikan harga minyak dunia belakangan disebabkan faktor fundamental dan non-fundamental.

Pengurangan suplai minyak mentah dari beberapa negara produsen non-OPEC dan OPEC, disertai penurunan produksi shell oil di Amerika Serikat antara 200.000-300.000 barel per hari, telah mengerek kenaikan harga minyak.

Selain itu, pergantian Menteri Perminyakan Arab Saudi telah mendorong sentimen positif kenaikan harga.

"Karena pendekatan Arab Saudi terhadap pasar ini akan berubah. Mungkin akan lebih kompromistis dan tidak sekadar membanjiri suplai," tutur Pri.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menambahkan, kenaikan harga minyak dunia memang akan mendorong pendapatan dari ekspor migas.

Akan tetapi, dikarenakan Indonesia masih banyak mengimpor produk minyak, maka secara keseluruhan perdagangan migas masih defisit.

Sebagai informasi, defisit perdagangan migas terus melebar sejak empat tahun terakhir.

Pada 2012 defisit perdagangan migas mencapai sebesar 5,6 miliar dollar AS, dan melebar menjadi 12,64 miliar dollar AS pada 2013.

Perdagangan migas kembali mencetak defisit yang lebih besar pada 2014, yaitu sebesar 13,45 miliar dollar AS.

Pada 2015 lalu dimana harga minyak dunia turun drastis, defisit turut mengecil menjadi 6,04 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com