Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Melemah 0,63 Persen, Rupiah Tergelincir di Rp 13.565 per Dollar AS

Kompas.com - 19/05/2016, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tak beranjak dari zona pelemahan sejak awal perdagangan hari ini, Kamis (19/5/2016).

Kekhawatiran terhadap rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya turut menekan pergerakan IHSG sepanjang hari ini. Hal itu juga berbarengan dengan sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun 30,14 poin atau 0,63 persen di posisi 4.704,21. Sebanyak 101 saham diperdagangkan menguat, 186 saham melemah dan 84 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 6,4 miliar saham senilai Rp 8,9 triliun. Net sell oleh investor asing di seluruh pasar mencapai Rp 712,1 miliar dan di pasar reguler Rp 225,8 miliar.

Saham-saham yang menekan pergerakan IHSG adalah TLKM (Rp 3.630), LPPF (Rp 17.850), BBCA (Rp 12.975) dan PGAS (Rp 2.210). Sementara itu saham-saham yang menahan indeks dari pelemahan lebih dalam yakni BBRI (Rp 9.675), BMRI (Rp 8.950) dan ASII (Rp 6.250).

Dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua sektor yang menguat dan selebihnya melemah. Sektor-sektor yang turun adalah keuangan (0,41 persen) dan perdagangan (0,16 persen).

Adapun sektor-sektor yang melemah adalah agribisnis (-0,22 persen), pertambangan (-1,1 persen), industri dasar (-0,62 persen), aneka industri (-0,12 persen), konsumer (-1,06 persen), properti (-0,48 persen), infrastruktur (-2,53 persen) dan manufaktur (-0,84 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik sebagian besar ditutup melemah. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong berakhir turun 0,67 persen di posisi 19.694,33. Sementara itu bursa Shanghai juga melemah 0,02 persen di level 2.806,91 dan bursa Seoul turun 0,51 persen menjadi 1.946,78.

Namun demikian, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo Jepang ditutup menguat tipis sebesar 0,01 persen di level 16.646,66.

Berbarengan dengan memerahnya IHSG, nilai tukar rupiah juga tergelincir sepanjang hari ini. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.565 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com