Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Popok dan Pembalut Asal Bogor Ini Siap Ekspansi ke Tiga Negara

Kompas.com - 23/05/2016, 10:59 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Produsen popok dan pembalut kain PT Gee Gallery Group yang berbasis di Citereup, Bogor, Jawa Barat, berencana melakukan ekspansi pasar ke tiga negara dalam waktu dekat.

Antara lain ke Singapura, Selandia baru dan ke Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, produk dengan merek Grow with Green (GG) ini sudah lebih dulu diekspor ke Malaysia. Serta memiliki 13 distributor di pulau Jawa.

Pemilik GG, Indah Sajidin mengatakan perusahaannya telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk semua produknya. Ini menjadi modal perusahaan  untuk bersaing merebut pasar.

Produk merek GG ini ramah lingkungan karena bisa dicuci hingga 500 kali baik itu popok maupun pembalutnya. Indah mengatakan, lapisan dalam yang bisa dicuci terbuat dari microfleece yang lembut dan cepat kering, untuk menghindari ruam popok bagi bayi.

Setiap bulan, GG bisa memproduksi 12.000 potong popok dan pembalut dengan penjualan bersih Rp 150 juta-Rp 200 juta.

Selain popok kain dan pembalut, GG yang berdiri sejak 2010 ini juga memproduksi penampung air susu ibu (ASI) dan laundry net atau jaring untuk mencuci.

"Penjualan kami pernah menembus angka Rp 500 juta per bulan saat ada isu pembalut berklorin," lanjut Indah, akhir pekan lalu.

Sementara harga popok kain dengan empat macam model ini berada di kisaran Rp 69.000-95.000 per potong. Untuk pembalut dari Rp 18.000- Rp 36.000 per potong.

Kepala Badan Standar Nasional Bambang Prasetya saat mengunjungi rumah produksi GG mengatakan, produk dari GG ini sangat inovatif dan aman bagi lingkungan karena bisa digunakan kembali.

"Dibandingkan dengan produk disposable, popok dari GG ini tidak menimbulkam pencemaran lingkungan. Makanya harus kami dukung," ujar Bambang.

Merek GG juga mulai melakukan penjajakan di Rumah Sakit Hermina untuk memasok popok dan pembalutnya. Saat puasa, Lebaran, dan libur sekolah, Indah mengaku penjualan GG akan menurun sekitar 20%-30%.

"Mereka pasti mengutamakan kebutuhan primer dulu, jadi permintaan produk GG memang berkurang," terang Indah.

Tahun ini, GG juga berencana untuk membuka gerai offline di Jakarta untuk memasarkan produknya. Indah mengaku untuk membuka gerai ini dibutuhkan dana Rp 500 juta. (Juwita Aldiani)

Kompas TV Pabrik Popok di Sidoarjo Terbakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com