Frekuensi Penerbangannya Dikurangi Kemenhub, Ini Penjelasan Garuda

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai plat merah Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai yang izin frekuensi penerbangannya dikurangi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Frekuensi penerbangan yang dicabut yakni 1 frekuensi rute Denpasar-Surabaya dan 1 frekuensi rute Ende-Kupang.

Menurut Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny Butarbutar, pengurangan frekuensi penerbangan suatu maskapai merupakan hal yang wajar. Biasanya maskapai mengalihkan penerbangnya ke rute lain.

"Pengalihan rute ke rute lainnya guna memaksimalkan revenue dari rute yang sebelumnya tidak banyak memberikan revenue," ujar Benny di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Pengurangan frekuensi untuk rute Denpasar - Surabaya dan Ende - Kupang sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan. Dengan begitu, Garuda bisa mengalihkan penerbangan ke rute lainnya.

"Pengurangan frekuensi rute merupakan bagian dari strategi bisnis airlines yang sudah menjadi lumrah jika traffic penumpang atau kargo tidak memenuhi target perhitungan minimum yang ditetapkan oleh perusahaan," kata Benny.

Sebelumya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencabut enam rute dari lima maskapai periode Januari hingga Mei 2016. Lima maskapai yang rutenya dicabut yakni Travel Ekspres, Tri M.G Intra Asia Airlines, Kalstar Aviation, Sriwijaya Airlines, dan NamAir.

Selain itu, Kemenhub juga memutuskan mengurangi sembilan frekuensi penerbangan untuk beberapa rute tertentu. Maskapai yang frekuensinya dicabut antara lain Garuda Indonesia, Trigana Air Services, Susi Air, dan Citilink.

Kemenhub mengatakan pencabutan tersebut karena maskapai tidak melaksanakan pelayanan sesuai ketentuan yakni tidak menerbangi rute.

Untuk Garuda Indonesia sendiri, meski dua frekuensinya dikurangi, bukan berarti maskapai BUMN itu tidak lagi menerbangi rute Denpasar-Surabaya dan Ende-Kupang. Sebab, Garuda Indonesia masih memiliki 27 frekuensi penerbangan rute Denpasar-Surabaya dan 6 frekuensi penerbangan rute Ende-Kupang per minggu.