Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Metrologi, Momentum Tingkatkan Daya Saing untuk SDM Indonesia

Kompas.com - 25/05/2016, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin kebenaran dalam hal penggunaan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP), khususnya dalam transaksi perdagangan.

Upaya ini dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Kemendag terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) metrologi agar lebih kompeten.

Demikian pernyataan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan Syahrul Mamma dalam seminar nasional metrologi legal, Selasa (24/5/2016).

Seminar diselenggarakan untuk memperingati Hari Metrologi Dunia yang jatuh pada 20 Mei 2016 dengan mengusung tema "Peran Metrologi Untuk Meningkatkan Mutu Dan Daya Saing Produk Nasional Dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi".

“Metrologi suatu negara merupakan barometer tingkat kesejahteraan masyarakat dan gambaran mengenai perkembangan teknologi dari negara tersebut. Untuk mendukung kualitas kemajuan metrologi, kita memerlukan SDM yang handal dan infrastruktur yang memadai,” tegas Syahrul, melalui siaran pers ke Kompas.com.

Syahrul menjelaskan, kebutuhan SDM metrologi sangat tinggi, baik di pemerintahan maupun di sektor industri. Mengingat masih banyak potensi industri manufaktur yang akan terus berkembang, peran universitas dianggap sangat penting dalam menyediakan SDM metrologi yang berkualitas.

Syahrul Mamma menyatakan, SDM metrologi yang handal menjadi kebutuhan esensial yang sangat menentukan daya saing perekonomian suatu negara, terutama dalam konteks perdagangan bebas. Hal itu berkaitan dengan kualitas industri yang secara berkesinambungan mampu menaikkan peringkat daya saing bangsa.

Tingkat Daya Saing

Menurut Global Competitiveness Index 2014/2015, tingkat daya saing Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 144 negara (di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand). Dikatakan Syahrul, Indonesia sudah harus mulai membangun sistem perekonomian yang terintegrasi dengan dunia pendidikan, sehingga semua kebutuhan SDM dapat terpenuhi dan tepat guna.

Kemendag, tambah Syahrul, berkomitmen meningkatkan kualitas SDM metrologi melalui institusi pendidikan metrologi yaitu Akademi Metrologi dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian di Cihanjuang.

Pembangunan metrologi legal dalam mewujudkan tertib ukur tetap membutuhkan sinergi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

“Saya berharap seminar ini dapat meningkatkan pemahaman kita di bidang metrologi legal serta mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan sebagai bahan referensi dalam penyusunan kebijakan di bidang metrologi,” kata Syahrul.

Penetapan 20 Mei sebagai Hari Metrologi Sedunia (The World Metrology Day) didasarkan pada hasil The 21st General Conference on Weights and Measures (CGPM) pada 11-15 Oktober 1999 yang dimaksudkan untuk memperingati penandatanganan Konvensi Meter (Convention du Mètre) pada 20 Mei 1875.

Konvensi Meter tersebut merupakan titik awal dalam proses standardisasi sistem pengukuran secara internasional dan merupakan awal tumbuh kembang peran pengukuran dalam memfasilitasi perdagangan antar negara.

Kompas TV Kemendag Gandeng Pemerintah Wakayama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com