Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bersaing dengan Malaysia di Pasar Produk Halal Jepang

Kompas.com - 25/05/2016, 07:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut data yang dilansir dari Brand Research Institute Inc, penduduk muslim di Jepang diperkirakan berjumlah 185 ribu orang dan nilai pasar produk halal tidak kurang dari 54 miliar yen

Diperkirakan lebih dari 1 juta wisatawan muslim akan berkunjung ke Jepang pada 2020. Jika ditambahkan dengan nilai pasar produk halal sekarang, maka total besar pasar produk halal dapat mencapai 200 miliar yen pada 2020.

Atase Perdagangan Tokyo Julia Gustaria menilai momentum ini penting untuk menggenjot ekspor produk halal Indonesia ke Jepang. Namun, Indonesia harus bersaing dengan Malaysia.

Perebutan pasar halal di Jepang sudah dimulai jauh-jauh hari. Pada 2014, potensi ekspor produk HS 151190 palm oil and its fractions refined but not chemically modified Indonesia ke Jepang sebesar 449,89 juta dollar AS.

Potensi ekspor produk HS 190230 pastanes sebesar 26 juta dollar AS. Potensi ekspor produk HS 210390 sauces and preparations and mixed condiments and mixed seasoning 103 juta dollar AS. Potensi ekspor produk HS 330510 hair shampoos sebesar 29 juta dollar AS.

Saat ini, produk HS 0207 meat and edible meat offal, of the poultry of heading 01.05 (fresh, chilled or frozen) dan produk HS 160232 fowl (Gallus domesticus) meat (prepared/preserved) memiliki potensi ekspor yang besar.

Meski Indonesia tidak tercatat sebagai eksportir kedua produk tersebut, angka impor Jepang terhadap dua produk itu mencapai 3,26 miliar dollar AS.

Pesaing terberat untuk produk halal adalah Brasil. Pada umumnya, toko-toko produk halal di Jepang menjual produk ayam beku dari Brasil.

Pada 2015, Brasil menguasai 75,1 persen pangsa pasar eksportir produk ke Jepang. Selanjutnya adalah Thailand yang menguasai 20 persen pasar eksportir produk ayam beku ke Jepang.

Sedangkan untuk produk saus, Thailand menguasai pangsa pasar sebesar 59,6 persen. Meski begitu, kedua produk tersebut asal Thailand jarang ditemukan di toko produk halal di Jepang.

Sedangkan Malaysia menempuh jalan lain untuk menembus pasar produk halal Jepang. Malaysia membuka diri untuk kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) di bidang produk halal dengan Jepang.

RRT juga tak mau tertinggal. Negeri Tirai Bambu itu berpotensi menembus pasar produk halal di Jepang karena memiliki pangsa pasar impor untuk produk HS 2103 dan HS 160302. Namun di sisi lain, produk-produk asal RRT yang dijual di toko produk halal di Jepang tidak mencantumkan logo halal.

Kompas TV Harga Mahal, Penjualan Daging Ayam Lesu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com