Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Pekebun Minta Tambahan Pupuk Bersubsidi

Kompas.com - 26/05/2016, 18:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com - Pupuk menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam pengusahaan tanaman baik pangan maupun perkebunan.

Sayangnya, perhatian pemerintah soal distribusi pupuk petani dianggap masih kurang.

Di Kabupaten Merangin, Jambi misalnya, para petani pekebun meminta pemerintah untuk memberikan alokasi pupuk bersubsidi lebih banyak.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Tanjung Sehati Jalal Sayuti berharap pemerintah mengubah SOP pemberian pupuk bersubsidi.

"Selama ini tidak ada rekomendasi dari Pemda, meskipun mayoritas di desa ini adalah petani pekebun," kata dia kepada wartawan Selasa (24/5/2016).

Padahal kata dia, mayoritas penduduk di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tabir Selatan itu bermata-pencaharian sebagai petani pekebun.

GAPOKTAN Tanjung Sehati sendiri terdiri dari enam kelompok tani, dengan jumlah anggota mencapai 214 orang.

Sejak tahun 2014 GAPOKTAN Tanjung Sehati telah mendapatkan sertifikasi Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dengan total kebun seluas 316,57 hektare (Ha).

Sekretaris GAPOKTAN Tanjung Sehati, Solikin menambahkan untuk tiap batang pohon dibutuhkan pupuk NPK sebanyak satu kilogram (kg).

Pemupukan dilakukan tiap enam bulan sekali.

"Harga pupuknya Rp 9.600 per kg," kata Solikin.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Mekar Jaya Tukiran menyampaikan pihaknya akan mengusulkan tambahan kuota pupuk untuk petani pekebun dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

"Pada dasarnya pupuk bersubsidi ini kan untuk tanaman pangan. Tapi karena penduduk kami mayoritas penduduk pekebun, maka alokasi itu yang kami minta ditambah," ucap Tukiran.

Tukiran menuturkan, penduduk Desa Mekar Jaya sebanyak 2.990 jiwa atau 665 kepala keluarga.

Sebenarnya, kata dia, saat ini ada potensi pupuk organik baik padat maupun cair yang melimpah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com