Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Operator Omni Hospital Tambah Rumah Sakit

Kompas.com - 27/05/2016, 18:43 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya pasien rumah sakit yang tak terlayani dengan baik, bukan sepenuhnya kesalahan dari rumah sakit.

Kapasitas tampung rumah sakit yang masih minim, tak berbanding sejajar dengan jumlah pasien yang datang setiap harinya ke rumah sakit.

"Berdasarkan data dari lembaga survei, dari 10.000 penduduk, hanya terlayani sembilan tempat tidur dengan jumlah dokter sebanyak dua orang dan 14 perawat. Itu sangat tidak cukup," ujar Wakil Presiden Direktur PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, Hassan Themas kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Hassan mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan United Nations Departement of Economic and Social Affairs, sejak tahun 2012 sampai 2020 jumlah populasi masyarakat usia senja akan semakin meningkat.

Itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi rumah sakit yang ada di seluruh dunia.

Sebagai perusahaan yang mengembangkan dan mengelola Omni Hospitals, hasil survei tersebut menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan perseroan untuk terus membangun rumah sakit baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jumlah rumah sakit saat ini baru sekitar 2.389 unit. Rinciannya, 67 persen dimiliki pemerintah, 33 persen swasta. Indonesia masih membutuhkan banyak tempat tidur di rumah sakit," ucapnya.

Maka dari itu, pihaknya kembali menambah jumlah rumah sakit di daerah yakni di Balikpapan, Kalimantan Timur dengan nilai investasi sebesar 30 juta dollar atau Rp 390 miliar (asumsi Rp 13.000 per dollar).

"Kita pilih Balikpapan karena masyarakat di sana untuk berobat saja harus ke Pulau Jawa. Masyarakat di sana kaya-kaya, ada yang dari tambang, perkebunan dan sebagainya, itu yang menjadi incaran kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com