Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AFI: Bisnis Waralaba Tidak Terpengaruh Perlambatan Ekonomi

Kompas.com - 01/06/2016, 07:45 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menyatakan bahwa berbisnis waralaba tidak terpengaruh dengan perlambatan ekonomi yang selama ini Indonesia hadapi.

Sekretaris Jendral AFI Andrew Nugroho mengatakan, produk waralaba kebanyakan adalah kebutuhan sehari-hari sehingga setiap hari pasti ada yang beli produk waralaba itu.

"Kalau waralaba itu kan lebih banyak bisnisnya yang langsung menyasaar ke konsumen, makanan, kursus, travel, laundry, itu kan kebutuhan sehari-sehari semua," ujar Andrew di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Andrew menjelaskan sebenarnya waralaba itu bukan bisnis melainkan berusaha dengan cara kerja sama. Sehingga dengan cara kerja sama ini waralaba bisa betumbuh cepat ke berbagai wilayah dan itu adalah salah satu kelebihan dari waralaba.

"Buat usaha maju atau tidak produknya atau jasanya, seperti waralaba makanan kan masih populer jadi bisninya tumbuh terus," kata Andrew.

Andrew juga mengungkapkan pangsa penjualan dari waralaba dalam tahun ini bisa tumbuh 60 persen. Namun Andrew tidak memberitahu berapa nilai penjualan dari bisnis waralaba itu.

Saat ini pertumbuhan waralaba pemula di Indonesia juga sebesar 25 persen, jumlah itu tumbuh dari tahun sebelumnya yang sebesar 15 persen. 

"Peningkatan waralaba pemula sangat banyak sekali, tapi itu kita saring juga ya banyak yg baru punya satu toko rame langun pengen coba diwaralabakan padahal belum siap," kata dia.

Andrew juga menuturkan AFI dan Kementerian Perdagangan sedang membuat roadmap (Peta dagang) waralaba Indonesia. Dengan adanya adanya roadmap nantinya semua kendala waralaba seperti manajemen dan infrastruktur bisa diatasi.

"Roadmap lebih banyak pembinaan dimana nanti perusahaan indonesia dengan produk yang unik bisa dibawa keluar negeri dalam kerangka waralaba. Melalui pembinaan ini kita udah mulai didik mereka dari sisi manajemen, gimana buat infrastrukturnya, gimana melaporkan keungannanya," tutur Andrew.

Kompas TV Bisnis Waralaba Minuman Tradisional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com