Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bentuk "Task Force" untuk Efektifkan Paket Kebijakan Ekonomi

Kompas.com - 01/06/2016, 08:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah membentuk gugus tugas (task force) untuk mengefektifkan paket-paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan sejak 9 September tahun lalu. Pembentukan task force dilakukan pada saat rapat Koordinasi yang diselenggarakan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.

"Saya kira kita tak perlu membuat payung hukum baru. Kita gunakan saja Inpres No 12 tahun 2015 tentang Peningkatan Daya Saing Industri, Keamanan Industri, Dan Kepastian Usaha," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Dalam rakor ada 4 task force yang dibentuk. Pertama task force percepatan penyelesaian peraturan. Kedua task force identifikasi hambatan, masalah dan kasus. Ketiga task force evaluasi pelaksanaan dan analisis dampak paket kebijakan. Keempat task force sosialisasi, publikasi, dan diseminasi paket kebijakan.

Tugas-tugas dari task force antara lain untuk mengawal dan memastikan pelaksanaan paket kebijakan ekomoi berjalan dengan baik, melakukankan langkah-langkah penyelesaian hambatan dan permasahalan yang dihadapi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan digelarnya bertujuan untuk mensinkronisasi bagaimana implmentasi dari paket kebikan ekonomi I-XII.

"Kami sinkronisasikan gimana implementasi dari paket I-XII, jadi tadi kami lihat bottle neck (permasalah yang dihadapi) apa saja, dari aspek aturan, hukum, kemanan, dan sebagainya," ujar Luhut.

Menurut Menko Luhut ,menambahkan, untuk mengejar paket kebijakan ekonomi ini maka dalam rapat disepakati bahwa setiap minggu akan dilakukan rakor seperti ini.

Dalam Rakor itu hadir pula, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Kepalan Kantor Teten Masduki, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, para deputi Kemenko Perekonomian dan pejabat eselon I berbagai kementerian.

Kompas TV Paket Ekonomi Jilid IV Diumumkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com