Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax Lebih Murah Ketimbang Shell Super

Kompas.com - 01/06/2016, 13:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga sejumlah produk bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) terpantau lebih murah dibandingkan produk kompetitor Shell Indonesia.

Dikutip dari website resmi www.shell.co.id, Rabu (1/6/2016), harga Shell Super untuk distribusi Jabodetabek sebesar Rp 7.800 per liter. Sementara untuk distribusi Bandung harganya Rp 7.950 per liter.

BBM Shell jenis V-Power dibanderol Rp 8.900 per liter untuk distribusi Jabodetabek. Sementara untuk distribusi Bandung dibanderol Rp 9.050 per liter.

Adapun Shell Diesel untuk distribusi Jabodetabel dijual dengan harga Rp 8.350 per liter, dan untuk distribusi Bandung dijual dengan harga Rp 8.500 per liter.

Harga BBM Pertamina dengan kadar oktana 92 atau Pertamax, setara dengan Shell Super, dijual dengan harga Rp 7.350 per liter, untuk distribusi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bandung-Cimahi.

Sementara itu dari website resmi www.pertamina.com, BBM Pertamina dengan kadar oktana 95 atau Pertamax Plus, setara dengan Sell V-Power dijual dengan harga Rp 8.250 per liter untuk distribusi DKI Jakarta dan Jawa Barat, dan dijual dengan harga Rp 8.650 per liter untuk distribusi Bandung-Cimahi.

Adapun BBM Pertamina yang digunakan untuk kendaraan bermotor dengan mesin diesel modern, Pertamina Dex yang memiliki kandungan sulfur setara Shell Diesel dijual dengan harga Rp 8.100 per liter untuk distribusi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Harga produk BBM tersebut di atas merupakan harga yang berlaku hingga hari ini.

Kompas TV Harga BBM Turun Mulai 1 April 2016

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com