JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis penyelenggraan Sail Selat Karimata dan sejumlah event pariwisata bahari lainnya mampu mendongkrak devisa dari sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya bahkan mentargetkan devisa pariwisata bahari mampu menyumbang melonjak 4 kali lipat pada 2019 nanti.
"Proyeksi dari wisata bahari dari 1 miliar dollar AS menjadi 4 miliar dollar AS," ujar Arief Yahya usai meluncurkan Sail Selat Karimata, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Saat ini pariwisata bahari hanya menyumbang 1 juta dollar AS, atau 10 persen dari total devisa sektor pariwisata yang mencapai 10 miliar dollar AS.
Pada 2019 nanti, sumbangsih itu ditargetkan naik menjadi 4 miliar dollar, atau 20 persen dari target devisa pariwisatanya sebesar 20 miliar dollar AS.
Khusus untuk Sail Selat Karimata, Arief mengatakan bahwa target kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 5.000 orang dan wisatawan dalam negeri 10.000 orang.
Bila dikalkulasikan, Kementerian Pariwisata yakin event Sail Selat Karimata mampu memberikan dampak langsung pemasukan sebesar Rp 75 miliar.
Meski begitu, pemerintah tidak terlalu mengincar angka itu, namun lebih kepada dampak lanjutan setelah event tersebut selesai.
Dampak lanjutan yang dimaksud Arief Yahya yakni kunjungan kembali para turis dan bergeraknya perekonomian masyarakat di keempat provinsi yang terlibat dalam Sail Selat Karimata.