Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan sampai Asing yang Dapat Pasarnya"

Kompas.com - 05/06/2016, 08:05 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih memilih membentuk holding jasa survei dan pemetaan ketimbang melakukan merger antara PT Sucofindo dengan PT Surveyor Indonesia.

Direkur Utama Sucofindo, Bachder Djohan Buddin mengatakan, pembentukan holding jasa survei dan pemetaan akan memperkuat posisi Sucofindo dan Surveyor Indonesia sebagai pemain lokal dalam menggarap proyek-proyek sertifikasi di dalam negeri.

"Pembentukan holding ini memang harus kita jalankan, karena menguntungkan bagi negara," ujar Bachder menjawab pertanyaan Kompas.com di Jakarta, Jumat Malam (3/6/2016).

Menurut Bachder, dengan pembentukan holding ini pendapatan BUMN sertifikasi bisa meningkat signifikan.

"Pembentukan holding bisa meningkatkan pendapatan hingga 50 persen," ucapnya.

Selain itu, holding jasa survei dan pemetaan ini juga dapat memperkuat posisi BUMN sertifikasi dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Masuknya era MEA, dengan terbentuknya holding kita akan semakin kuat di bidang survei dan jasa sertifikasi, kita akan mampu melawan asing, jangan sampai asing yang dapat pasarnya, " kata dia.

Rencananya  dalam holding jasa survei dan sertifikasi ini akan masuk juga PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Adapun tujuan pembentukan holding untuk meningkatkan peran BUMN jasa survei dan pemetaan di Indonesia. Hingga saat ini proses pembentukan holding BUMN sektor jasa survei dan pemetaan masih dalam tahap pengkajian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com