Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Elemen Keahlian dalam Bernegosiasi

Kompas.com - 06/06/2016, 09:01 WIB

KOMPAS.com - Pada edisi sebelumnya telah kita kupas 4 Kunci dalam bernegosiasi. Maka pada edisi kali ini sesuai dengan komitmen kami, mari kita lanjutkan kajian kita kepada Keahlian yang diperlukan untuk menggunakan “4 kunci” negosiasi tersebut.

Keahlian ini akan berfungsi sebagai elemen penting yang diperlukan guna memastikan negosiasi yang akan atau sedang Anda lakukan berjalan dengan mulus.

Ada beberapa keterampilan atau skill yang dibutuhkan oleh seorang negosiator untuk melakukan negosiasi dengan nyaman tanpa hambatan berarti.

Secara umum keterampilan tersebut sangat kuat dan berkaitan erat dengan hubungan antar pribadi atau interpersonal skill, beberapa literatur menyebutnya sebagai social skill atau keahlian berinteraksi sosial.

Keahlian ini sangat wajar dimiliki karena memang kita akan bernegosiasi dengan sesama makhluk manusia bukan dengan makhluk gaib.

Dari sekian banyak keahlian yang diperlukan guna melakukan negosiasi secara paripurna, kami pilihkan jenis keterampilan yang sangat signifikan berdampak dan paling sering diperlukan berdasarkan pengalaman parktis, dan beberapa keterampilan itu adalah:

Keterampilan Komunikasi. Mengenai keterampilan komunikasi, kami yakin hal ini bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda. Kenyataannya, setiap saat kita melakukan komunikasi pada hampir semua episode kehidupan.

Yang berbeda adalah bagaimana secara khusus kita berkomunikasi saat melakukan proses negosiasi.

Kita ketahui bahwa proses negosiasi diantarkan atau dimediasi oleh sebuah proses komunikasi, jadi tanpa basa basi inilah keterampilan komunikasi yang dibutuhkan di saat negosiasi terjadi:

Listening Skill atau Keahlian Menyimak. Menyimak pada hakikatnya adalah pilihan dan konsentrasi untuk memahami dengan seksama apa yang disampaikan oleh mitra negosiasi Anda. Keahlian mutlak diperlukan oleh semua Juru Runding agar mampu menangkap hakikat dan makna dari setiap ujaran yang disampaikan oleh mitra negosiasi.

Seringkali negosiasi berakhir gaduh dan tidak menghasilkan Hot Deals atau kesepakatan yang menguntungkan semua pihak, karena salah satu pihak atau kedua belah pihak gagal paham apa yang diinginkan oleh mitra bicara.

Kegagalan dalam memahami makna dari proses komunikasi oleh kedua belah pihak itu disebabkan kurangnya kemampuan menyimak atau bisa jadi tidak menyadari tentang pentingnya proses menyimak pembicaraan dalam proses negosiasi.

Yang sering kita lihat adalah kedua belah pihak saling adu argumen, dan dengan sigap memotong pembicaraan mitra negosiasinya, meskipun sang mitra tersebut belum selesai berbicara untuk menyampaikan maksudnya.

Observation Skill atau Keahlian Melihat atau Mengamati dengan mata untuk visual communication atau komunikasi yang kasat mata atau yang bisa ditangkap oleh indera manusia.

Keahlian ini akan memperkuat kemampuan menyimak karena dengan mengamati seorang negosiator akan mampu menemukan keterkaitan antara makna dibalik setiap Bahasa Verbal atau ucapan yang dimaksud dengan bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh mitra negosiasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com