Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Jika Pesisir Tidak Dijaga, maka Semua Akan Hilang

Kompas.com - 06/06/2016, 13:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta masyarakat untuk menjaga ekosistem di pesisir. Sebab, bila ekosistem pesisir yang rusak, maka ekosistem laut pun akan terganggu.

"Ekosistem pesisir itu memengaruhi laut. Ikan itu beranak, kawin, dan membesarkan anak itu di pesisir. Jika pesisir tidak kita jaga, maka semua akan hilang," ujar Susi saat berkunjung ke Labuhan Bajo, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (6/6/2016).

Kementerian Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa kebijakan pengelolaan pesisir akan dibuat sama di seluruh wilayah Indonesia, misalnya untuk pentingnya penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.

Selain itu, Susi juga tetap menjalankan kebijakan dalam rangka pengelolaan pulau-pulau terpencil. Patroli dan pengawasan penggunaan alat tangkap tetap jadi prioritas. Sebelumnya, Susi Pudjiastuti mengkhawatirkan ekosistem laut di pesisir Labuan Bajo.

Saat ini, masih banyak masyarakat yang menggunakan potasium dan bom untuk menangkap ikan di perairan tersebut.

"Saya sangat menikmati kekayaan yang dimiliki Labuan Bajo, tetapi ada kekhawatiran," kata Susi.

Menurut menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, itu, Labuan Bajo memiliki potensi perikanan dan pariwisata yang sangat besar.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menjaga ekosistem pesisir dengan tidak menggunakan potasium dan bom saat menangkap ikan.

Kompas TV Aparat Ringkus 9 Tersangka Pengguna Bom Ikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com