Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Mei 2016, BI Temukan 5 Lembar Uang Palsu Per 1 Juta Lembar Uang

Kompas.com - 06/06/2016, 19:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

"Di bulan Ramadhan dan Idul Fitri peredaran uang palsu cenderung tinggi dan signifikan. Oleh karena itu, masyarakat diharap waspada. Perbanyak transaksi non tunai dan perlakukan uang dengan baik," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Suhaedi menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir tren peredaran uang palsu mengalami penurunan.

Pada tahun 2014, ditemukan 9 lembar uang palsu dari 1 juta lembar uang kertas.

Kemudian, pada tahun 2015 naik menjadi 21 lembar per 1 juta lembar uang kertas.

"Itu hal khusus karena ada temuan uang palsu (dalam jumlah) besar di Jember. Kasus itu sudah tuntas di pengadilan dan pelakunya sudah dapat hukuman berat, yakni hukuman penjara di atas 10 tahun," terang Suhaeri.

Adapun pada tahun 2016, penemuan uang palsu cenderung berkurang. Hingga bulan Mei 2016, bank sentral menemukan 5 lembar uang palsu dari setiap 1 juta lembar uang kertas.

"Dari semua temuan uang palsu sebagian besar berasal dari laporan masyarakat. Ini berarti masyarakat sudah bisa membedakan ciri khas uang kertas yang asli dengan yang palsu," ungkap Suhaeri.

Bank sentral, kata Suhaeri, selalu dan terus mengimbau masyarakat agar masyarakat menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang dilakukan BI, perbankan, maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI.

Hal ini untuk menghindari risiko uang palsu dan kemungkinan selisih jumlah uang yang ditukar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com