JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (7/6/2016). Sebelumnya, pada Senin kemarin indeks ditutup menguat di level 4.896,02.
Sementara di Selasa, indeks dibuka di level 4.908,24. Indeks mencapai level tertinggi di 4.916,49.
Data RTI pukul 09.04 memperlihatkan indeks di level 4.913,83 atau naik 0,34 persen atau 17,80 poin.
Tercatat sebanyak 103 saham dibuka naik sementara hanya 8 saham yang dibuka turun, dan 40 saham dibuka tetap. Akibatnya, IHSg terdorong naik di jalur hijau.
Volume perdagangan pagi ini masih kecil dengan 82,3 juta saham berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp 104,36 miliar saham.
Net foreign buy di semua papan perdagangan Rp 5,8 miliar. Saham-saham yang diminati investor asing yakni TLKM, LPPF, PGAS, BMRI, BBNI, BBRI dan INDF.
Sebanyak 10 indeks sektoral pendukung bursa menopang laju indeks di jalur hijau. Semua sektor mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan saham hari ini.
Sektor pertambangan mengalami penguatan tertinggi 0,71 persen, disusul sektor perkebunan 0,63 persen dan sektir industri dasar 0,56 persen.
Bursa Global
Kenaikan IHSG seiring kenaikan bursa global, dimana indeks S&P di bursa Amerika Serikat (AS) ditutup naik 0,49 persen ke level 2.109,41. Sementara indeks Dow naik 0,64 persen ke level 17.920,33.
Di bursa Eropa, indeks FTSE 100 naik 1,03 persen ke level 6.273,40 sementara dari bursa Asia, indeks Nikkei 225 naik 0,30 persen ke level 16.629,75.
Bursa Asia naik tinggi setelah pimpinan Bank Sentral AS, Federal Reserve, Janet Yellen, mengatakan kenaikan Fed Rate akan tetap terjadi, tapi tidak menghitung waktu kapan kenaikannya.
Yellen dalam pidatonya mengacu pada data ketenagakerjaan AS yang sangat mengecewakan, namun dia juga memberikan peringatan pada outlook ekonomi AS agar tidak terlalu memberikan perhatian ke data ketenagakerjaan.