Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Pangan Dunia Terancam Perubahan Iklim

Kompas.com - 07/06/2016, 19:44 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan), Muhammad Syakir mengatakan dunia sangat memberi perhatian dalam persoalan pangan.

Terkait itu, Food and Agriculture Organization (FAO) mengadakan Hari Pangan Sedunia (HPS) sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi pangan saat ini.

"Ancaman turunnya produksi pangan akibat perubahan iklim banyak disoroti dunia. Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati  (biodeversitas) ke 2 harus berkontribusi dalam isu pangan dunia," kata Syakir dalam konfrensi persnya di Kantor Balitbangtan Pasar Minggu Jakarta, Selasa (7/6/2016).

"Ancaman krisis pangan tidak hanya disebabkan peningkatan jumlah penduduk dan kurangnya lahan pertanian. Tapi juga persoalan iklim dan bencana alam. Perubahan iklim berakibat pada tidak menentunya periode tanam dan panen," tambah Syakir.

Syakir menilai, hal tersebut menjadikan pemerintah perlu mengantisipasi ketersediaan pangan penduduknya.

FAO secara konsisten mengingatkan negara-negara anggotanya untuk memperhatikan pembangunan pangan di negara masing-masing.

"Indonesia menyadari pentingnya swasembada pangan, bahkan daulat pangan," jelas Syakir.

Dengan itu, Kementan melalui Balitbangtan telah menunjuk daerah Boyolali Jawa Tengah sebagai tuan rumah hari pangan sedunia di Indonesia pada 28-30 Oktober 2016.

"Di dalam HPS itu kita akan tonjolkan produk jajar legowo super kita, jagung tongkol 2 dan segala produk inovasi maupun teknologi pangan dari Balitbangtan akan kita tampilkan," kata Syakir.

Selain itu, acara hari pangan sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan dan diharapkan menjadi pendorong dalam memecahkan masalah pangan dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com