Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat, Sampai Kapan?

Kompas.com - 08/06/2016, 16:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam beberapa hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus mengalami penguatan.

Bahkan, nilai tukar rupiah sampai menyentuh kisaran Rp 13.000 per dollar AS.

Lalu, apa sebenarnya penyebab penguatan rupiah tersebut? Ternyata, itu tidak lain adalah faktor eksternal.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo pun tidak menampik, penguatan rupiah tersebut disebabkan sentimen mengenai keputusan bank sentral AS, Federal Reserve, terkait suku bunga acuan.

Menurut Agus, awalnya pasar menduga, The Fed akan segera menaikkan suku bunga acuan.

Akan tetapi, berkaca dari data perekonomian dan tenaga kerja terakhir yang dirilis Pemerintah AS dan cenderung mengecewakan, tampaknya The Fed mengurungkan niat untuk segera menaikkan suku bunga acuan.

"Ini murni karena sentimen, karena eksternal," kata Agus di Gedung DPR/MPR, Selasa (7/6/2016) malam.

Agus berpendapat, penguatan rupiah kali ini bersifat temporer.

Kuartal II, kata Agus, memang menjadi perhatian lantaran banyak korporasi yang memiliki kewajiban pembayaran utang ke luar negeri.

Dengan demikian, pergerakan uang tersebut banyak berpengaruh pula terhadap pergerakan nilai tukar.

Meski demikian, Agus memprediksi, kondisi akan normal kembali pada kuartal III 2016.

Berdasarkan kurs tengah BI, posisi nilai tukar berada pada level Rp 13.478 per dollar AS pada tanggal 6 Juni 2016.

Selanjutnya, rupiah kembali bergerak ke titik penguatan pada posisi Rp 13.375 per dollar AS sehari kemudian, yakni tanggal 7 Juni 2016.

Akhirnya, nilai tukar rupiah kembali melanjutkan penguatan hingga berada pada posisi Rp 13.241 per dollar AS pada 8 Juni 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com