Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop: Perlu Sistem Permanen Pangkas Rantai Pasok Pangan

Kompas.com - 10/06/2016, 16:12 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menkop UKM AAGN Puspayoga mengatakan perlu dibangun sebuah sistem yang permanen untuk memangkas rantai pasokan pangan, sehingga dengan demikian stabilitas harga di pasaran bisa wujudkan.

"Koperasi pasar yang sudah berpengalaman tinggal dimanfaatkan untuk menstabilkan harga pangan ini. Koperasi pasar siap untuk itu," ujar Puspayoga di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Ke depannya akan ada berbagai agenda kegiatan yang dilakukan secara sinergis terkait peningkatan produksi, pengembangan industri pangan, dan memperlancar rantai pasok, serta memberdayakan koperasi dan UKM secara terpadu.

Pemerintah menggelar rapat koordinasi ini sebagai tindaklanjut dari arahan Presiden Jokowi.

Menjelang maupun sesudah lebaran harga pangan harus dikendalikan agar tidak membebankan masyarakat.

Rakor ini fokus membahas pengamanan pasokan serta stabilisasi harga pangan, upaya jangka mengengah dan panjang dalam rangka memperpendek rantai pasok serta menyusun konsep struktur baru pasar pangan.

"Jadi kita bahas hari ini bagaimana menjaga kestabilan bukan hanya sampai Lebaran, tapi juga usai Lebaran karena harga selalu naik. Jadi, ada solusi jangka pendek dan jangka panjang," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Upaya ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan pasar dan harga layak bagi petani, konsumen menikmati pangan murah, serta pelaku usaha dan pedagang menikmati normal profit pada tingkat wajar.

Selain empat menteri, Rakor ini juga dihadiri para pejabat eselon satu dan dua kementerian terkait, Kadin, lembaga koperasi, pelaku usaha pangan, asosiasi, HKTI, KTNA, perwakilan KPK, Kejaksaan dan Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com