Penerimaan Pajak hingga Akhir Mei Sebesar Rp 364,1 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penerimaan pajak hingga akhir Mei 2016 sebesar Rp 364,1 triliun atau 26,8 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang senilai Rp 1.360,1 triliun.

"Secara agregat, penerimaan masih lebih rendah 2,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi di kantornya, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Lanjut Ken, penerimaan pajak penghasilan (PPh) non-migas mencapai Rp 209,25 triliun, turun 3 persen dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 215,73 triliun.

Kemudian, pajak pertambahan nilai (PPN) juga mengalami penurunan 3 persen dari Rp 53,668 triliun tahun lalu menjadi Rp 52,058 triliun.

"Penurunan penerimaan itu disebabkan oleh perlambatan ekonomi yang melanda dan belum pulihnya pertumbuhan konsumsi masyarakat," ujar Ken.

Sedangkan untuk PPH migas mengalami penurunan 17 persen dari Rp 49,534 triliun menjadi Rp 41,114 triliun.

Penurunan itu disebabkan oleh harga minyak yang mengalami penurunan sampai 50 dollar AS per barel.

"PNBP total targetnya itu Rp 273,8 triliun, namun hanya terealisasi Rp 89,1 triliun, lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu Rp 98,1 triliun. Ini karena penerimaan SDA turun, lifting turun, harga minyak di bawah asumsi kita dan ini berdampak pada penerimaan SDA minerba yang hanya Rp 5,9 triliun dari target Rp 40,8 triliun," jelasnya.