LEMBATA, KOMPAS.com - Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin mengakui masih banyaknya kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan di wilayahnya dan daratan Flores pada umumnya, yaitu menggunakan bom ikan.
"Persoalannya adalah bom ikan di wilayah Flores Timur masih marak. Jujur kami katakan Flores Timur dan Barat kesulitan," kata Yoseph di Larantuka, Jumat (10/6/2016).
Yoseph menuturkan dengan garis pantai sepanjang 7.000 kilometer, aparat pemerintah kabupaten Flores Timur kesulitan dalam mengawasi kegiatan nelayan di Laut Flores dan Laut Sawu.
"Dengan sumber daya yang kami miliki, kami kesulitan untuk membendung aktivitas mereka di laut. Aparat hanya mungkin menyelidik, menyidik mereka ketika aktivitas di darat," imbuh Yoseph.
Lebih lanjut Yoseph menuturkan, pihaknya belum memiliki aparat yang bisa mengejar para penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan itu, hingga ke tengah laut.
"Ini tidak hanya terjadi di Flores Timur, tapi hampir di seluruh daratan Flores. Saya mewakili bupati di daratan Flores, meminta arahan bagaimana upaya penangkalan bom ikan yang mengganggu kelestarian ikan ini," tutur Yoseph.
Dalam kesempatan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan aktivitas pengeboman ikan tidak bisa ditoleransi lagi.
"Laut kita rusak karena cara-cara tangkap ikan yang tidak betul," kata Susi.
Ia pun meminta masyarakat nelayan di Larantuka untuk tidak menggunakan bom, portas, yang merusak kelestarian sumber daya laut.
"Saya senang bahwa di sini masih ada pole and line. Ini adalah cara-cara tangkap ikan yang betul, ramah lingkungan dan lestari. Purse seine kalau bisa jangan terlalu banyak," imbuh Susi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.