Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DJP Siapkan Fasilitas Pendukung untuk Tax Amnesty

Kompas.com - 11/06/2016, 07:03 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jendral Pajak (DJP) menyiapkan fasilitas-fasilitas khusus untuk menunjang pelaksanaan pengampunan pajak atau Tax Amnesty.

Direktur Jendral Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan fasilitas yang DJP persiapkan untuk menunjang pelaksanaan Tax amnesty antara lain Informasi Teknologi (IT), Formulir, dan sarana prasarana seperti tempat pendaftaran.

"Banyak pihak yang meragukan DJP mendukung tax amnesty, tapi saya tegaskan kita mendukung 1.000 persen," kata Ken di Kantornya, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Selain itu, untuk melindungi kerusakan dokumen, DJP persiapkan tempat penyimpanan dokumen.

Ken menuturkan DJP juga telah melatih pegawainya supaya kredibel dalam melayani Wajib Pajak (WP) yang ingin mengajukan tax amnesty.

"Salah satu bukti lagi kalau kami dukung Tax Amnesty, kita lakukan penagihan aktif sampai gizzeling (penyanderaan). Kami bantu WP melunasi pajak, salah satunya adalah penagihan aktif sampai gizzeling," ucap Ken.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Keuangan bidang kepatuhan pajak Suryo Utomo mengatakan hingga saat ini pemerintah dan pihak DPR sedang diskusi intensif tentang tax amnesty.

Suryo Menjelaskan saat ini diskusi yang dilakukan pemerintah dan DPR tentang tax amnesty dalam tahap pembahasan tarif.

Namun Suryo tidak memberitahukan berapa tarif yang digunakan dalam tax amnesty.

"Semua masalah yang ditulis dalam pasal- pasal di RUU Tax Amnesty pasti dibahas, apakah deadlock? ya kami terus bergerak, terus diskusi," pungkas Suryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com