Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau "Tax Amnesty" Tak Terwujud, Bagaimana Nilai Tukar Rupiah?

Kompas.com - 13/06/2016, 20:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Aviliani menyatakan, apabila RUU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty tidak terwujud, maka dampaknya tidak terlalu besar terhadap nilai tukar rupiah.

Sebaliknya, kalau tax amnesty benar terjadi, maka rupiah bakal menguat.

Aviliani menyatakan, penguatan atau pelemahan rupiah bergantung kepada arus modal yang masuk maupun keluar.

Oleh sebab itu, kondisi pasar harus dijaga.

Meskipun demikian, Aviliani menyatakan investor akan lebih mencermati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).

Apabila mereka melihat defisit dalam APBN-P melebar, maka rupiah cenderung melemah.

"Yang bahaya itu mereka sangat melihat APBN. Jadi kalau dianggap APBN ini defisitnya naik, itu yang cenderung biasanya melemah, itu yang paling signifikan," jelas Aviliani di kantor pusat Perum Peruri, Senin (13/6/2016).

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, bank sentral memperkirakan nilai tukar rupiah bisa menguat mendekati Rp 13.000 per dollar AS tahun ini.

Kurs rupiah sebesar ini lebih tinggi dibanding perkiraan rata-rata BI sebelumnya, yakni sebesar Rp 13.500-Rp 13.800 per dollar AS.

Penguatan rupiah ini bisa terjadi karena mempertimbangkan kebijakan pengampunan pajak atau Tax Amnesty.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com