Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CORE: Pengurangan Subsidi Solar Bisa Picu Inflasi

Kompas.com - 15/06/2016, 10:15 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menilai rencana pemerintah untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar sebesar Rp 350 per liter bisa menjadi pemicu tingkat inflasi pada tahun ini.

Direktur Riset CORE Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan jika subsidi BBM solar dikurangi maka otomatis harga di pasaran juga meningkat.

"Kalau kita melihat pola inflasi, itu kontribusi daripada peningkatan BBM premium dan solar itu sangat signifikan. Kalau terjadi kenaikan dia berdampak tinggi, tapi kalau pada saat turun tidak siginifikan. Dia sensitif terhadap kenaikan tetapi sensitif terhadap penurunan itu sangat kecil," kata Faisal, di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

"Kalau kita lihat grafiknya, pada saat terjadi peningkatan harga solar, itu inflasi pada timing tersebut untuk transportasi akan naik dan bahan pangan juga akan naik. Yang lain ikut bertahap sedikit tergantung sejauh mana kenaikannya, makin besar makin naik," ujar Faisal. 

Dia mencontohkan pada November dan Desember tahun 2014 ketika ada kenaikan Harga BBM ternyata tingkat inflasinya jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi pada lebaran tahun yang sama.

Pada tahun itu Inflasi November-Desember masing-masing sebesar 1,5 persen dan 2,46 persen. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Juni-Juli yang masing-masing sebesar 0,43 persen dan 0,93 persen.

"Kenaikan inflasi pada November-Desember 2014 Itu karena faktor pemicu dari administered price (harga yang diatur pemerintah)," ucap Faisal.

Namun, dia yakin tingkat inflasi pada tahun ini tidak melebihi dari target pemerintah sebesar 4 persen. Itu dilihat dari inflasi Januari-Mei yang relatif kecil.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Mei 2016 mencapai 3,33 persen. "Kalau tidak ada faktor lain yg mempengaruhi misalkan BBM atau faktor lain, 4 persen bisa tercapai," pungkas Faisal.

Kompas TV Prediksi BI: Inflasi Gak Akan Lebihi 0,2%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com