Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saratoga Berharap Kilang Minyak Anak Usahanya Kembali Berproduksi

Kompas.com - 15/06/2016, 16:50 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berharap kilang mini anak usahanya yakni PT Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumenko, Kalitidu Jawa Timur bisa berproduksi kembali. Karena penghentian produksi tersebut menimbulkan dampak sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Direktur Saratoga, Andi Esfandiari mengatakan, manajemen TWU terus berupaya melakukan diskusi dan negosiasi intensif dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menemukan solusi bersama yang dapat diterima semua pihak.

"Ada regulasi yang masih kami tunggu, pemerintah kami harapkan bisa melakukan kerja sama yang baik dengan manajemen TWU sehingga kami optimistik TWU bisa kembali berproduksi," ujar Andi di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Andi menuturkan, meskipun berhenti berproduksi tetapi manajemen tetap menjalankan kegiatan operasional, seperti melakukan pemeriksaan dan perawatan tahunan atas kilang mini TWU.

"Kilang mini TWU itu berhenti berproduksi sementara, bukan ditutup," terang Andi.

Adapun alasan penghentian produksi TWU, karena belum adanya kesepakatan alokasi dan formula harga dengan pihak-pihak terkait.

Sampai saat ini pemerintah belum menerbitkan peraturan yang mengatur formula harga minyak mentah di mulut sumur yang mendasari kontrak pasokan minyak mentah ke TWU.

"Kilang akan berproduksi kembali setelah kesepakatan tercapai," pungkas Andi.

Sekedar informasi, polemik kilang mini TWU bermula dari keputusan SKK Migas pada saat itu yang memutuskan TWU tidak boleh lagi mengambil minyak mentah langsung dari mulut sumur lapangan Banyu Urip Blok Cepu, melainkan harus mengambil dari lokasi dermaga kapal tanker di Tuban.

Sementara yang dilakukan TWU adalah mengambil langsung minyak mentah dari mulut sumur lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu di Kecamatan Gayam.

Semula kilang mini TWU mendapatkan jatah minyak mentah sebesar 6.000 barel per hari dari lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu.

Kemudian, jatah minyak mentah yang diterima kilang mini TWU terus bertambah menjadi 10.000 barel per hari dan terakhir sekitar 18.000 barel per hari.

Kompas TV Bagaimana Harga Minyak Terbentuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com