Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU: Fakta Sekarang, Harga Daging Sapi Bisa Turun

Kompas.com - 16/06/2016, 08:10 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan dan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan harga daging harus berkisar Rp 80.000 per kilogram sudah bisa dibuktikan.

Hal tersebut dikatakan Syarkawi Rauf Ketua Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) ketika meluncurkan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Pasar Minggu Jakarta, Rabu (15/6/2016).

“Kami lihat faktanya sekarang, harganya bisa turun. Tidak hanya daging beku, tapi juga daging segar,” ucap Syarkawi.

Dalam gelar pangan murah di TTI ini harga daging sapi memang dijual dengan harga yang berbeda jauh dengan harga di pasar tradisional, daging sapi beku dijual dengan harga Rp 70.000 dan Rp 75.000 per kilogram untuk daging segar.

Syarkawi menilai, dengan gelaran pangan murah yang gencar dilakukan pemerintah beberapa waktu terakhi ini memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan harga di sejumlah titik di Indonesia.

“Di beberapa daerah yang memang memiliki banyak stok sapi, harganya sudah ikut turun. Seperti di Makassar, konsumen sudah bisa mendapatkan daging segar dengan harga Rp 90.000 per kilogram,” ungkap Syarkawi.

Dia menambahkan, jika dalam hal ini pemerintah secara konsisten menjaga stabilitas dan pasokan distribusi, harga daging di Indonesia bisa direalisasikan dengan harga Rp 80.000 per kilogram.

“Butuh waktu memang. Tapi kami harus optimis. Terlebih lagi sudah ada program tol laut yang sangat membantu proses distribusi menjadi lebih mudah dan cepat,” sambungnya.

Syarkawi juga menegaskan harga yang digunakan oleh TTI harus menjadi referensi bagi pasar lokal. “Kami bekerja sama dengan beberapa feedloter (perusahaan penggemukan sapi), dan dari mereka kita bisa dapat daging sapi hidup dengan harga Rp 30.000 per kilogram,” ucapnya.

Syarkawi mengatakan, tugas pemerintah berikutnya adalah menemukan solusi agar feedloter (penggemukan sapi) dapat juga menurunkan harga.

“Kalau sekarang mereka masih menjual dengan harga Rp 40.000 ya turunkan jadi Rp 35.000 Toh yang menyuplai sapinya ke sini bisa menjual dengan harga Rp 30.000 per kilogram dan mereka sudah untung.”

“Jadi bagi feedloter yang belum, mereka harus mengerjar. Harga di TTI adalah referensi,” pungkasnya.

Toko Tani

Sementara itu, TTI merupakan solusi yang dibentuk antara Kamenterian Pertanian, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, dan BUMN bersama pihak swasta.

TTI diharapkan dapat membangun struktur pasar baru yang menjadi rencana jangka panjang pemerintah dalam menjaga harga pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Gardjita Budi menyebutkan, pemerintah akan melakukan tinjauan dan penilaian terhadap TTI dalam jangka waktu tertentu.

“Saat ini yang kami fokuskan memang Ramadan dan menjelang Lebaran. Kami akan review lagi harganya nanti setelah Lebaran,” ujar Gardjita.

Kompas TV Warga 'Gak Yakin Harga Daging Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com