Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fed Rate Tidak Berubah, Yellen Beri Sinyal Penurunan Jumlah Kenaikan Suku Bunga

Kompas.com - 16/06/2016, 09:10 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan (Fed rate) pada Rabu (15/6/2016) waktu setempat, atau Kamis (16/6/2016) pagi waktu Indonesia barat.

Fed memberikan sinyal, masih berencana untuk menaikkan suku bunga sebanyak dua kali di 2016, walaupun perlambatan pertumbuhan ekonomi akan menjadi batu sandungan bagi kebijakan pengetatan moneter di masa mendatang.

Keputusan bank sentral AS yang tetap berencana menaikkan suku bunga di 2016, sepertinya tidak terlalu kuat. Sebab enam dari 17 penentu kebijakan di Fed memprediksi hanya akan ada satu kali kenaikan suku bunga di 2016.

Fed rate batal naik, gara-gara penurunan jumlah pekerja di AS per Mei. Gubernur Fed Janet Yellen mengatakan mereka harus melihat pertanda penguatan ekonomi yang jelas sebelum menaikkan suku bunga.

Fed juga mengatakan, perekonomian hanya akan tumbuh 2 persen tahun ini dan di 2017. Estimasi tersebut lebih rendah 0,1 persen dibanding estimasi awal tahun.

Fed juga memangkas federal funds rate, suku bunga acuan untuk pembiayaan, sebesar 0,25 poin menjadi 3 persen. Hal ini mengindikasikan Fed kurang agresif untuk menaikkan suku bunga setelah akhir tahun ini.

Yellen tidak menjelaskan apakah kenaikan suku bunga akan datang pada rapat FOMC selanjutnya di Juli, atau bank sentral akan menunggu data-data perekonomian terbaru hingga pertemuan September.

"Saya tidak bisa bilang apakah nanti akan ada kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya. Bisa saja di Juli. Tapi kami akan melihat data-data yang emmbuat kami percaya kami berada dalam jalur tepat," kata Yellen.

Menurut dia, momentum pertumbuhan ekonomi AS terlihat di April, namun di Mei, serapan pekerja turun drastis.

Brexit

Yellen juga menyebutkan, salah satu pertimbangan Fed untuk tidak mengubah suku bunga acuan adalah dengan semakin dekatnya kemungkinan ekluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Dia memperingatkan, referendum Inggris pada 23 Juni mendatang bisa mendatangkan sejumlah konsekuensi untuk perekonomian dan pasar keuangan global.

Sementara itu, bursa saham AS kembali rontok. Pada perdagangan Rabu (atau Kamis pagi WIB), indeks Dow turun 34,65 poin atau turun 0,20 persen ke level 17.640,17.

Sementara indeks S&P 500 turun 0,18 persen atau 3,82 poin ke level 2.071,50. Indeks Nasdaq composite turun 0,18 persen atau turun 8,62 poin ke level 4.834,93.

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com