Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Tak Revisi Target 35 Perusahaan IPO di Tahun 2016

Kompas.com - 16/06/2016, 15:08 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang semester I tahun 2016 ini, jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) baru mencapai enam perusahaan.

Sementara itu, target BEI sepanjang tahun 2016 mencapai 35 perusahaan. Meski demikian, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio tak berniat untuk merevisi target tersebut. Pihaknya tetap memiliki optimisme dapat mencapai target 35 perusahaan bisa IPO tahun ini.

"Yakin, Insya Allah dapat. Tidak ada revisi, kami terus lakukan edukasi," ujar Tito di Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Optimisme Tito bukannya tanpa alasan. Sejauh ini sudah ada sekitar 40 perusahaan yang telah mendatangi BEI dan menyampaikan minatnya untuk IPO.

"Kenapa kami masih optimis? Karena yang datang ke kami sudah mencapai 40 perusahaan. Bahkan beberapa perusahaan sudah ke proses penunjukkan underwriternya," terang Tito.

Tito menyebutkan, ada beberapa faktor yang membuat BEI yakin perusahaan-perusahaan tersebut akan berlanjut ke proses IPO. Pertama, prosesnya sudah jalan. Kedua, legalitasnya sudah dipelajari.

Ketiga, prospek calon emiten yang akan IPO memiliki kinerja yang baik. Namun, ketika ditanya kapan proses IPO calon emiten baru itu akan digelar, Tito belum bisa memastikannya.

"Pokoknya kami akan terus mengusahakan. Sampai mereka menunjuk underwriter baru kami tahu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com