JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk bakal sedikit melakukan perubahan terhadap Rencana Bisnis Bank (RBB).
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan dalam perubahan RBB tersebut, BCA akan melakukan revisi target penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Sementara ada (revisi RBB). Sementara KPR yang kita naikkan," kata Jahja di kantor pusat BPJS Kesehatan, Senin (20/6/2016).
Jahja mengungkapkan, revisi RBB dan target penyaluran KPR dilatarbelakangi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) melonggarkan ketentuan Loan to Value (LTV). Dengan demikian, target penyaluran KPR BCA diakui Jahja mencapai 10 persen di atas target sebelumnya.
"Ya salah satunya itu (terkait pelonggaran LTV). Saya rasa sekitar 10 persen lebih tinggi dari sebelumnya," ungkap Jahja.
Sebagai informasi, bank sentral melonggarkan kredit atau pembiayaan melalui mekanisme inden dengan pengaturan pencairan kredit atau pembiayaan bertahap sesuai progress pembangunan untuk Rumah Tapak, Rumah Susun, dan Ruko atau Rukan sampai dengan fasilitas kredit atau pembiayaan kedua.
Selain itu, untuk mendorong kredit perbankan, BI juga menaikkan batas bawah Loan to Financing Ratio terkait Giro Wajib Minimum (GWM-LFR) dari 78 persen menjadi 80 persen, dengan batas atas tetap sebesar 92 persen.
Sebelumnya, BCA menargetkan penyaluran kredit properti pada tahun ini pada kisaran 10 persen. Adapun realisasi penyaluran kredit properti perseroan pada tahun 2015 lalu mencapai Rp 59,4 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.