Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Daging Sapi di Bawah Rp 80.000 per Kg, Importir Sudah Untung

Kompas.com - 20/06/2016, 18:19 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim saat ini para pengusaha yang menjual daging di bawah Rp 80.000 per kilogram sudah memperoleh keuntungan.

Amran memberi gambaran, bila perusahaan impor menjual Rp 75.000 per kilogram maka ada keuntungan Rp 5.000 per kilogram karena modal awal sekitar Rp 70.000 per kilogram.

"Bayangkan dia jual 1.000 ton daging dengan keuntungan Rp 5.000 per kilogram maka untung totalnya Rp 5 miliar," ujarnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Ditengah konfrensi pers dengan awak media, Mentan langsung menanyakan satu persatu perwakilan perusahaan importir daging sapi.

"Bagaimana Pak, apakah ada yang rugi jual Rp 80.000 per kilogram. Nah gak ada kan, semua untung, besar kecilnya itu perusahaan yang tahu," terangnya.

Mentan pun membantah bahwa para importir daging sapi rugi karena menjual harga sesuai dengan keinginan pemerintah yakni Rp 80.000 per kilogram.

"Kalau ada yang bilang rugi, saya akan bilang lebih baik kuota impor bapak dikurangi," tegas Amran.

Kementerian Pertanian hari ini telah melakukan pertemuan dengan importir daging.

Hasilnya, mereka sepakat untuk melakukan operasi pasar besar-besaran dan juga memperluas sebaran operasi pasar di Indonesia.

"Kami telah bertemu para importir daging dan kami terima kasih kepada teman-teman importir. Ada 10 perusahaan ikut partisipasi operasi pasar besar-besaran, dengan sekitar 8.110 ton," pungkas Mentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com