Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta Kereta “Sapu Jagad” Disediakan Lagi, Ini Kata KAI

Kompas.com - 21/06/2016, 07:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak bisa memenuhi permintaan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin Momamad Said untuk menyediakan kereta Sapu Jagad saat mudik Lebaran nanti.

Menurut Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, KAI sudah memiliki sistem tiketing yang membuat konsep kereta Sapu Jagad tidak mungkin lagi diterapkan, sebagaimana yang terjadi beberapa tahun silam.

“Ada nomor bangku, sekarang enggak bisa lagi sebab orang masuk stasiun kan boarding,” ujar Edi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Kereta Sapu Jagad merupakan penamaan kepada kereta api yang disiapkan untuk mengangkut pemudik yang tidak bisa terangkut menggunakan kereta regular pada mudik Lebaran.

Biasanya kereta tersebut menggunakan gerbong barang untuk mengangkut para penumpangnya.

Sejak reformasi di PT KAI pada 2009, konsep kereta Sapu Jagad mulai ditinggalkan lantaran dinilai tidak manusiawi. KAI pun menerapkan sistem satu kursi satu tiket sehingga tidak ada lagi cerita penumpang berdiri atau lesehan di kereta.

Menurut Edi, ketimbang menyediakan kereta sapu jagad, lebih baik dilakukan penambahan kereta. Dengan begitu, kapasitas angkutan mudik Lebaran dengan kereta api bisa lebih banyak

“Kalau memang 5,3 juta kapasitas terpenuhi ya sudah silakan mencari moda lain demi keselamatan. Kalau mau penumpangnya ditambah ya beliin kereta dong,” kata Edi.

Sebelumya, Wakil Ketua Komsi V DPR RI Muhidin Muhamad Said meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bersama KAI menyediakan kereta Sapu Jagat untuk mengangkut para pemudik pada Lebaran tahun ini.

Ia menilai kehadiran kereta sapu jagad sangat penting lantaran antusias masyarakat yang mudik menggunakan kereta api selalu besar dari tahun ke tahun. KAI dinilai belum bisa menyediakan kapasitas kereta yang lebih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com