Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: KA Sapu Jagad Ide Bagus untuk Mudik Anggota DPR

Kompas.com - 22/06/2016, 15:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat transportasi Djoko Setidjowarno heran Anggota DPR RI meminta pemerintah menghidupkan kereta api (KA) sapu jagad untuk mengangkut pemudik seperti sebelum 2009 silam.

“Ide bagus itu, KA sapu jagad digunakan untuk angkutan Anggota DPR yang mau mudik,” ujar Pengamat transportasi Djoko Setidjowarno kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Menurut dia, KA sapu jagad sangat tidak manusiawi. Sebab, PT KAI menggunakan gerbong barang untuk mengangkut para pemudik. Tidak ada tempat duduk, tidak pula toilet, ventilasi udara pun seadanya.

“Masa kereta barang untuk angkut orang?” kata Djoko. Ia menyarankan, daripada DPR mengusulkan KA sapu jagad, lebih baik mengusulkan pemberian penyertaan modal negara (PNM) kepada PT KAI untuk memberi kereta.

Hal itu bisa dilakukan bila DPR menginginkan sarana KA diperbanyak agar mampu menyangkut lebih banyak pemudik.

Ide DPR

Sebelumnya, Wakil Ketua Komsi V DPR RI Muhidin Muhamad Said meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bersama KAI menyediakan kereta Sapu Jagat untuk mengangkut para pemudik pada Lebaran tahun ini.

Ia menilai kehadiran kereta Sapu Jagat sangat penting lantaran antusias masyarakat yang mudik menggunakan kereta api selalu besar dari tahun ke tahun. Sayangnya, KAI dinilai belum bisa menyediakan kapasitas kereta yang lebih.

“Jangan sampai ada orang mau pulang tidak terangkut, ini kan bahaya karena masyarakat kita nilai Lebaran itu sangat indah sekali. Tidak bisa tidak. Ini kewajiban kita sebagai penyelenggara negara harus membantu,” kata Muhidin dalam rapat kesiapan arus mudik Lebaran, Senin (20/6/2016).

Namun Jonan menolak penggunaan kereta barang untuk mengangkut penumpang selama mudik Lebaran. Menurut Jonan, hal itu sangat bertentangan dengan aspek keselamatan. Ia tidak ingin KAI meninggalkan aspek keselamatan seperti dulu.

Kompas TV Tiket Kereta Api di Medan Habis Terjual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com