Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antam Terapkan Efisiensi Biaya Operasional hingga Rp 8 Miliar

Kompas.com - 23/06/2016, 05:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2016 ini tengah melakukan efisiensi biaya operasional perseroan. Mengingat harga komoditas yang masih belum membaik memberikan efek negatif ke komoditas emas.

Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito mengatakan, efisiensi yang dilakukan perseroan dalam rangka mempertahankan daya saing bisnisnya.

"Sampai dengan akhir bulan Mei 2016, nilai efisiensi yang dilakukan Antam sudah mencapai Rp 8,041 miliar atau 26,82 persen dari target," ujar Dimas di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Dimas mengatakan, harga nikel per 7 Juni 2016 tercatat sebesar 3,91 dollar per Ib sementara harga emas tercatat sebesar 1.243 dollar per ounce.

Melihat perbandingan harga tersebut membuat Antam melakukan efisiensi dengan menerapkan penghematan biaya operasional.

Namun demikian, meski harga komoditas masih menjadi tantangan yang berpengaruh ke komoditas emas, bisnis nikel dan emas Antam masih mencatat margin laba dimana biaya tunai feronikel mencapai 3,37 dollar per Ib.

Sementara untuk emas, biaya tunai emas di Pongkor tercatat sebesar 828,74 dollar per ounce.

Selain menerapkan efisiensi biaya operasional, perseroan juga tahun ini tengah melakukan finalisasi penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berasal dari batubara berkapasitas 2x300 MW.

"Ini tererkait efisiensi, dimana finalisasi penyelesaian PLTU ini sebagai bagian dari proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa sehingga akan menurunkan biaya tunai nikel lebih rendah," pungkas Dimas.

Kompas TV Harga Emas Antam Turun Rp 6.000/Gram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com