Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Trader" Berpeluang Memainkan Nilai Tukar Uang Saat "Brexit"

Kompas.com - 23/06/2016, 10:30 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pelaku usaha trading (trader) diminta tidak cemas atas isu "British Exit (Brexit)", atau rencana keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa. Justru dari fenomena itu, ada peluang yang bisa dimanfaatkan.

Menurut Iswardi Lingga, Head Office Educator, perusahaan pialang berjangka, Monex Investindo Futures, peluang yang dimaksud adalah para trader bisa memainkan nilai tukar mata uang jika Brexit benar terjadi.

"Yang bisa dimainkan di sini adalah pertukaran nilai kurs mata uang,” jelasnya di Surabaya, Rabu (22/6/2016) malam.

Kata dia, seorang trader tidak ingin ada peristiwa yang berdampak global, namun di sisi lain, seorang trader harus mampu melihat peluang sekecil apa pun dari suatu peristiwa.

"Seorang trader harus yakin bahwa sebuah perkembangan diawali dari sebuah krisis," terangnya. Hingga saat ini, bank sentral terus memantau kondisi menjelang referendum yang akan diselenggarakan di Inggris.

Pantauan terakhir, 52 persen warga memilih Brexit, sementara 48 persen memilih tetap menjadi anggota Uni Eropa.

Pengaruh "Brexit"

Pengaruh Brexit bagi Indonesia, menurut Iswardi, tidak berdampak signifikan, namun lebih banyak akan berdampak pada minat investasi ke Inggris. Selain itu, Brexit juga bakal berpengaruh terhadap nilai tukar poundsterling. 

Berdasarkan analisis Bank Indonesia, Brexit akan lebih banyak berpengaruh di kawasan Eropa yang berhubungan secara langsung dengan Inggris.

Selain itu, Brexit juga akan berdampak pada pelemahan nilai tukar poundsterling dan membuat nilai tukar mata uang euro menguat. 

(Baca: BI Nilai Dampak "Brexit" Tak Terlalu Besar ke Indonesia)

Kompas TV Infografis: Apa itu Brexit?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com