JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kerata api Indonesia (KAI) berancana melakukan negosiasi dengan masyarakat yang lahannya terhimpit dua proyek yakni proyek KA bandara dan jalan tol.
Akibat masalah itu, proyek KA bandara masih terkandala lahan.
Sebenarnya kata KAI, tanah yang terhimpit akan dibeli oleh Jasamarga. Namun, lantaran BUMN tersebut terkendala dana, KAI siap membeli lahan yang berada di Tanah Tinggi, Tangerang itu.
"Kami akan menegosiasi kepada pemilik tanah, kami bayar yang tanah ini," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Menurut Edi, KAI sudah meminta anak usahanya yakni PT Railink untuk menyelesaikan persoalan lahan terhimpit tersebut.
Tanah tersebut tersebut memiliki panjang sekitar ratusan meter. Meski masih berkutat dengan masalah lahan, KAI yakin KA bandara bisa rampung pada semester I-2017 nanti sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Saya katakan, begitu tanahnya selesai itu pasti tercapai," kata Edi. Sementara terkait tanah yang sempat menjadi sengketa dengan masyarakat di Batu Ceper, Edi mengatakan bahwa persoalan itu sudah rampung.
"Yang digugat ini sudah sampai ke pengadilan dan sudah putus dengan Mahkaman Agung bahwa KAI menang. Sekarang tinggal bagaimana eksekusinya di lapangan," tutur Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.