JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Hal ini tercermin dari geralan indeks yang terus bermain di zona merah hampir sepanjang sesi.
Pada pembukaan bursa tadi pagi, IHSG dibuka turun di level 4.804,04 sementara harga penutupan Jumat pekan lalu di 4.834,56.
Setelah dibuka, IHSG terus melorot ke level 4.795,96. Tak berapa lama, IHSG mencoba bangkit dengan kenaikan di level 4.822,46.
Dari data RTI, volume perdagangan saham di sesi I ini mencapai 1,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,19 triliun.
Sebanyak 75 saham dibuka menguat, sementara 150 saham dibuka menurun dan 72 saham dibuka tetap. Net foreign sell di semua papan perdagangan mencapai Rp 18,8 miliar.
Hingga pukul 10.51 WIB, sektor yang tertekan paling dalam adalah sektor aneka industri dengan pelemahan hingga 1,57 persen.
Penyebabnya yakni tekanan pada saham Astra International (ASII) yang turun 1,49 persen.
Sebanyak 7 indeks sektoral penduklung bursa menurun sementara 3 sisanya menguat, yakni sektor infrastruktur, perdagangan dan pertambangan.
Saham United Tractor (UNTR) menguat 4 persen dan mendorong saham pertambangan ke zona hijau.