Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Angkutan Udara dan Bahan Makanan Dorong Inflasi Juni 2016

Kompas.com - 01/07/2016, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi pada bulan Juni 2016 mencapai 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29. Dari 82 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi.

Kepala BPS Suryamin menyebut, ada 13 komponen pendorong inflasi pada bulan Juni 2016. Adapun komponen yang mengalami deflasi adalah bawang merah 0,07 persen, tomat sayur, dan tomat buah masing-masing 0,01 persen.

"Bawang merah perubahan harganya turun 10,19 persen, andil terhadap deflasi minus 0,07 persen karena pasokan sudah banyak di sentra produksi. Deflasi terjadi di 78 kota IHK, penurunan tertinggi di Pare-pare 30 persen dan Madiun 28 persen," jelas Suryamin di Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Penyebab inflasi terbesar adalah tarif angkutan udara, yakni 8,27 persen dan andilnya terhadap inflasi sebesar 0,08 persen dan bobotnya 1,02 persen.

Inflasi tarif angkutan udara terjadi lantaran permintaan jasa angkutan udara meningkat menjelang hari raya Idul Fitri. Inflasi tersebut terjadi di 38 kota IHK, dengan kenaikan tertinggi di Balikpapan 46 persen dan Tarakan 38 persen.

Selain itu, inflasi juga disumbang daging ayam ras sebesar 5,63 persen dan andilnya terhadap inflasi 0,07 persen. Kenaikan harga terjadi di 79 kota IHK, tertinggi di Bima 28 persen dan Lhokseumawe 24 persen.

Ikan segar memberi andil 0,06 persen terhadap inflasi Juni 2016 dengan bobot 2,66 persen. Suryamin menyebut, inflasi ikan segar terjadi lantaran kurangnya pasokan karena nelayan sulit untuk melaut.

Telur ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen karena permintaan yang meningkat terkait bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ini terjadi di 79 kota IHK, tertinggi di Palu 20 persen dan Sorong 16 persen.

Gula pasir menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,04 persen karena permintaan yang terus meningkat.

Wortel menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen, di mana Banda Aceh dan Lhokseumawe mencatat kenaikan harga tertinggi, masing-masing 134 dan 131 persen.

Beras, bayam, dan apel menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen. Tarif dasar listrik pun menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen, disebabkan kenaikan tarif pasca bayar dan prabayar listrik berkekuatan 1.300 VA.

Perhiasan emas juga menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen. Adapun tarif angkutan antar kota pun menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen, terjadi tertinggi di Bandung, Tangerang, dan Bungo sebesar 10 persen serta Medan dan Banjarmasin 8 persen.

Kompas TV Prediksi BI: Inflasi Gak Akan Lebihi 0,2%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com