Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Anggap Wajar Inflasi di Daerah Berbeda-beda

Kompas.com - 01/07/2016, 15:16 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik telah merilis data inflasi nasional bulan Juni 2016. Di sejumlah daerah, laju inflasi cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain.

Adapun rata-rata nasional laju inflasi cukup rendah dengan angka 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 124,29.

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, adanya perbedaan inflasi antara daerah satu dengan daerah lainnya merupakan hal yang wajar.

"Ya inflasi memang selalu berbeda-beda di masing-masing daerah. Tapi inflasi yang tercatat itu inflasi nasional atau rata-rata nasionalnya," kata Kalla di Kantor Wapres, Jumat (1/7/2016).

Menurut dia, ada dua hal yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan inflasi, yaitu harga pangan dan bahan bakar minyak.

Turunnya harga BBM selama beberapa waktu terakhir, diyakini bukan menjadi faktor penyebab inflasi naik.

"Tentu harga pangan yang memang dua bulan terakhir ini (naik)," kata dia.

Naiknya harga pangan, kata dia, disebabkan karena dua faktor yakni cuaca dan pasokan pangan itu sendiri.

Pemerintah, menurut dia, selama ini telah berupaya untuk menjaga keseimbangan yang ada guna menekan laju inflasi.

Ia menjelaskan, pemerintah sebenarnya dapat menekan harga pangan yang tinggi dengan menerapkan kebijakan membuka keran impor. Namun, persoalan selanjutnya justru terjadi di pihak petani dan produsen.

"Tapi kalau petaninya saja yang diperhitungkan, bagaimana konsumennya? Maka itu harus diperhitungkan keseimbangannya," kata dia.

Sebelumnya, BPS melaporkan, inflasi pada bulan Juni 2016 mencapai 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29. Dari 82 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi.

(Baca: Inflasi Juni 2016 Sebesar 0,66 Persen)

 

"Inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang 2,14 persen dengan IHK 127,07 dan terendah terjadi di Padang 0,10 persen dengan IHK 127,38," kata Kepala BPS Suryamin pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Kompas TV Inflasi Bulan Juni Meningkat Hingga 0,66%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com