Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Jonan Sebut Distribusi Angkutan Merata

Kompas.com - 02/07/2016, 21:48 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan distribusi angkutan jelang puncak arus mudik Lebaran cenderung merata. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah penumpang di bandara. Salah satunya di Bandara Soekarno Hatta.

Di bandara itu, kata Jonan, ada kenaikan jumlah penumpang delapan persen dibanding tahun lalu. Namun dari total 33 penerbangan tambahan (extra flight) yang disiapkan, baru lima armada yang digunakan. "Kayaknya karena tahun ini libur umum ya. Jadi panjang. Hari ini sampai tanggal lima kan panjang ya, jadi distribusinya merata," tutur Jonan di Stasiun Senen, Jakarta, Sabtu (2/7/2016).

Ia memperkirakan, hal tersebut karena daya beli masyarakat tahun ini lebih tinggi. Sehingga masyarakat yang pada tahun-tahun sebelumnya mudik menggunakan jalur darat, kini beralih ke transportasi udara. "Orang lebih menghargai waktu, berusaha lebih praktis dan daya belinya tinggi," kata dia.

Sebelumnya, Jonan memprediksi jumlah penumpang pesawat pada mudik Lebaran 2016 mencapai 4,6 juta orang. Jumlah itu merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah angkutan Lebaran. Meski, tanda-tanda terciptanya sejarah baru itu pun mulai tampak.

Berdasarkan laporan dari sejumlah bandara, kata Jonan, sudah ada kenaikan jumlah penumpang dibandingkan mudik Lebaran tahun lalu. "Ini (peningkatan penumpang pesawat) satu fenomena baru," ujar Jonan di Jakarta, Jumat (1/7/2016) malam.

Ia menuturkan, peningkatan penumpang di sejumlah bandara bahkan sudah menyentuh double digit alias di atas 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com